Sebuah “kado” sedang disiapkan pemerintah Indonesia untuk rakyatnya. Kado itu adalah kenaikan BBM. Dengan alasan untuk menutupi defisit APBN akibat kenaikan harga minyak dunia, maka pemerintah tidak punya cara lain kecuali menaikkan harga BBM.
Memang jika kita perhatikan, sebenarnya harga BBM di Indonesia jauh lebih murah dibanding dengan harga BBM di Negara lain. Hal ini dikarenakan harga BBM di Indonesia masih disubsidi pemerintah sebagian sehingga harganya bisa cukup murah. Namun harus diingat, kenapa harga BBM murah, karena daya beli masyarakat Indonesia juga masih sangat kecil, dibanding negara lain
Namun sekali lagi, kebijakan menaikkan BBM merupakan kebijakan yang sangat tidak populis. Kebijakan tersebut, akan memicu kenaikan semua harga barang dan juga jasa transportasi. Tentu saja hal tersebut akan membuat makin banyaknya angka kemiskinan di Indonesia
Padahal jika mau, sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan pemerintah dibanding sekedar menaikkan harga BBM. Yaitu membenahi banyaknya kebijakan terkait penggunaan BBM.
Himbauan hemat energi, yang pernah didengungkan tahun 2005, hanya bisa berjalan efektif 1 bulan. Selanjutnya, non sense, tidak ada artinya sama sekali. Pemborosan energi, sudah menjadi kebisaaan yang sulit dihindari.
Belum lagi maraknya penyelundupan BBM keluar negeri. Memperparah system distribusi BBM dinegara ini, karena jatah BBM yang mestinya bisa didistribusikan ke daerah, justru dibawa kabur ke Negara lain. Stop penyelundupan BBM
Kebijakan konsumsi Pertamax untuk mobil dengan kapasitas 2000 cc keatas mestinya bisa diterapkan dengan benar. Sungguh memalukan sebenarnya, para orang kaya yang punya mobil berharga 500 juta lebih, namun mencuri jatah rakyat kecil yang hanya bisa kredit sepeda motor dengan cara ikut antri premium. Kalo memang gak kuat beli Pertamax, jangan beli mobil 500 juta dong, beli aja yang 100 juta dengan isi silinder kurang dari 2000 cc.
Dan yang terakhir, jangan ulang kesalahan menyerahkan SDA kepada pihak asing. Castrol, Exxon Mobil dan Conoco Phillips, merupakan 3 perusahaan amerika yang mengeruk minyak Indonesia, dan kemudian menjadi kaya raya karena kebodohan bangsa ini, membiarkan orang asing yang menambang hasil bumi kita
Jangan lupakan pula, bangun tempat penyulingan secara mandiri. Mungkin belum banyak yang tahu, jika BBM di Indonesia, dijual secara mentah ke Singapura, kemudian dibeli kembali pada saat sudah disuling menjadi Premium.
Namun, jika akhirnya pemerintah tetap nekat menaikkan BBM, ada opsi yang bisa diberikan. Yaitu, kenaikan BBM hanya bagi kendaraan pribadi berupa mobil dengan silinder 2000 cc keatas, sedangkan sepeda motor, kendaraan umum dan kendaraan barang tetap dengan harga subsidi. Opsi tersebut membuat rakyat kecil tidak banyak terbebani dengan kenaikan harga serta menjadikan orang kaya yang tidak punya otak dengan antri BBM murah, harus sadar dengan kemiskinan disekitarnya. Memang disini akan terjadi banyak usaha curang, dimana mobil bersilinder besar ikut antri premium murah, hal ini yang harus diantisipasi dengan membuat SPBU khusus mobil mewah, yang berbeda dengan SPBU premium subsidi
Kenaikan harga juga harus tidak berlaku bagi minyak tanah. Jelas Wakil Presiden sendiri yang bicara bahwa premium dikonsumsi kelas menengah keatas sedangkan kelas bawah menggunakan minyak tanah. Maka adalah sebuah lelucon yang sangat tidak lucu jika konsumsi kelas bawah, juga dinaikkan harganya.
Terakhir, harus diingat bahwa kenaikan BBM maka akan menekan masyarakat kelas bawah. Sudah dapat dipastikan bahwa ketika harga BBM naik, akan meningkatkan jumlah masyarakat miskin di Indonesia. Selain itu meningkatnya jumlah pengangguran, ketika ibu-ibu RT yang kebanyakan hanya dirumah, terpaksa mencari kerja karena gaji suami yang sudah tidak cukup lagi untuk kebutuhan sehari-hari.
Mungkin, nanti saat Pilpres tahun 2009, rakyat harus bikin kontrak politik dengan Calon Presiden, untuk tidak menaikkan BBM selama menjabat presiden. Dan jangan lupa, 4 tahun memerintah negeri ini, SBY – JK (akan) menaikkan BBM selama 2 kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar