Saat kau menganggap sesuatu itu ada,

yang nyatanya tidak…

dan saat orang berpikir kau gila,

namun kau pikir sebaliknya…

Apa yang terjadi?

Itulah dunia ini yang penuh paradox.

Dimana dalam perspektif yang sempit

kita berusaha mencari arti.

Berangkat dari keterbatasan tersebut

diperlukan ruang yang tidak terbatas.

Ruang tersebut penuh dengan privasi

dimana semuanya mungkin terjadi.

Kenapa tidak?

Semuanya ternyata memang mungkin terjadi.

Ayo, gunakan imajinasimu…

3 Tipe Hubungan Anda dan Si Dia



Coba Anda perhatikan gaya hubungan teman-teman Anda. Masing-masing pasti memperlihatkan karakteristik yang berbeda. Ada pasangan yang nempel terus tak terpisahkan, ada juga pasangan yang bertolak belakang. Sebenarnya gaya hubungan seperti apa yang paling baik?

Tipe tak terpisahkan
Tipe pasangan ini mempunyai hobi dan minat yang sama, misalnya Anda dan si dia sama-sama orang rumahan yang hobi membaca dan menonton DVD di rumah. Bahkan, ada juga yang melakoni profesi yang hampir sama. Alhasil, pasangan ini banyak menghabiskan waktu berdua. Dan, teman Anda adalah temannya juga.

Plus: Memiliki kedekatan emosional yang sangat erat. Sebab, kebutuhan emosi dan psikologis saling terpenuhi. Bagi Anda, pasangan adalah sahabat.

Minus: Kedekatan ini kadang kala lebih mudah mengalami "gesekan" yang bisa memicu konflik. Pasalnya, setiap orang butuh privasi, sementara Anda selalu menjalani aktivitas berdua.

Agar kemesraan terjalin:
Anda tetap perlu memiliki ruang gerak sendiri. Anda membutuhkan teman dari kalangan berbeda walaupun sekadar teman curhat atau teman kumpul. Jadi, sebaiknya tetaplah menjalin hubungan dengan orang lain. Ciptakan juga hobi yang berbeda darinya. Beri juga kebebasan kepada pasangan untuk melakukan aktivitas sendiri.

Tipe kerja sama
Tipe ini memiliki hobi berbeda, tapi bisa melakukan aktivitasnya di tempat berdekatan, misalnya Anda hobi belanja pakaian, sedangkan si dia hobi beli mainan sehingga Anda dan dia bisa sama-sama pergi ke mal meski tujuan yang akan dibeli berbeda.

Plus: Anda dan dia merupakan tim yang kompak. Kendati melakukan hal-hal yang berbeda. Sebagai pasangan, tujuan Anda berdua bisa tercapai dengan baik. Semua urusan terkendali. Secara emosi, Anda dan dia cukup dekat tanpa merusak area pribadi masing-masing.

Minus: Sayangnya, karena sudah merasa saling mengetahui apa yang harus dilakukan, tipe ini memiliki komunikasi yang kurang. Kadangkala, walau sedang berduaan, Anda berdua sibuk dengan diri sendiri.

Supaya makin dekat:
Agar Anda bisa mengenalnya luar dan dalam atau sebaliknya, ajaklah pasangan berdiskusi mengenai kesukaan Anda. Minta juga pendapatnya mengenai suatu hal. Di samping menjalin komunikasi, cara ini juga membuatnya merasa dibutuhkan. Pria sesekali juga butuh dianggap sebagai pemegang kendali.

Tipe bertolak belakang
Tipe ini memiliki kepribadian yang berbeda 180 derajat, misalnya Anda menyukai window shopping di mal, sedangkan dia lebih suka mendaki gunung. Atau, Anda menyukai dunia malam, tapi pasangan lebih suka membaca buku di rumah. Lalu, bagaimana bisa bertemu?

Plus: Kebutuhan emosi masing-masing bisa terpenuhi, kendati tidak dilakukan bersama-sama. Ruang gerak yang Anda dan dia miliki juga cukup luas. Anda dan dia saling menutupi kepribadian yang tidak dimiliki sehingga menciptakan hubungan yang utuh, saling melengkapi, dan mengisi satu sama lain.

Minus: Untuk memahami kebutuhan pasangan memang cukup sulit. Soalnya, yang diharapkan satu sama lain berbeda. Karena itu, kedekatan emosionalnya cukup renggang.

Agar kemesraan terjalin:
Pahami kebutuhan dan harapan pasangan. Jangan menghalang-halangi dia saat melakukan hobinya. Namun, sangat penting untuk mengenal lingkungan pasangan. Di situlah koneksi Anda dan dia. Nah, sebaliknya, agar dia tahu kebutuhan Anda, perlu juga memberitahukan keinginan Anda. Jadi, sebaiknya Anda mencoba untuk saling terbuka satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar