Saat kau menganggap sesuatu itu ada,

yang nyatanya tidak…

dan saat orang berpikir kau gila,

namun kau pikir sebaliknya…

Apa yang terjadi?

Itulah dunia ini yang penuh paradox.

Dimana dalam perspektif yang sempit

kita berusaha mencari arti.

Berangkat dari keterbatasan tersebut

diperlukan ruang yang tidak terbatas.

Ruang tersebut penuh dengan privasi

dimana semuanya mungkin terjadi.

Kenapa tidak?

Semuanya ternyata memang mungkin terjadi.

Ayo, gunakan imajinasimu…

Putus Cinta

Semua yang biasanya indah dinikmati, kegiatan-kegiatan yang biasanya menggugah semangat dan membahagiakan, lagu-lagu yang biasanya enak didengar dan segenap aktivitas lain yang biasa-biasa aja semua jadi nyebelin gak enak dijalanin, serba salah, udah gitu berdiam lama-lama sambil ngerenungin sesuatu yang abstrak. Begitulah kurang lebihnya kejadian yang dialami oleh beberapa orang pada saat putus cinta. Mengapa perasaan gak enak seperti itu bisa ada ya?. Jawabannya akan sangat bervariasi jika kita tanyakan pada tiap orang yang pernah mengalami putus cinta. Namun sepertinya ada kesamaan warna pada jawaban-jawaban tersebut.

Mengapa kekecewaan kerap hadir pada orang yang tengah putus cinta?. Menurut saya, perasaan gak enak tersebut sangat wajar sekali bahkan merupakan indikasi seberapa besar pengharapan seseorang pada hubungan yang telah putus tersebut. Ekstrimnya, semakin besar kecewa yang dialami berarti semakin besar cintanya pada subjek / objek yang dicintainya.

Dalam konteks tulisan kali ini permasalahannya bukan pada besarnya rasa kecewa yang dialami namun pada sejauh mana seseorang mampu menyikapi situasi tersebut dengan sikap terbaik yang dapat dilakukan melalui proses perenungan yang tepat.

Apa saja sih yang perlu direnungi atau dianalisa ketika seseorang tengah mengalami putus cinta?. Banyak sekali yang perlu direnungi, kalau saya lebih suka menganalisanya dengan membuat kronologis terjalinnya hubungan, yaitu dari awal kenal sampai dengan peristiwa putus terjadi, setelah itu menganalisa setiap moment yang pernah terjalin. Selanjutnya penganalisaan mengenai motivasi, cara menjalani hubungan, proses pembentukan komitmen, kualitas diri, kualitas komunikasi, kejujuran dalam berekspresi, bersikap dan berkata dan keinginan untuk mau berkorban dan mau berubah ke arah yang lebih baik dan hal-hal yang tak nampak lainnya namun sangat fundamental dalam suatu hubungan. Dalam “hubungan cinta” ada hal-hal yang berpotensi menimbulkan konflik, ada hal-hal yang tidak bisa dikompromikan, ada hal-hal yang bisa dikompromikan dan ada hal-hal yang tidak perlu dikompromikan sama sekali. Diperlukan kejujuran pada diri sendiri saat merenung guna mengefektifkan proses perenungan. Momen putus cinta sebaiknya dijadikan momen terbaik untuk merenung, yaaaa bolehlah sedih sampai nangis tapi jangan lama-lama dan terlalu didramatisir karena putus cinta bukan akhir dari sebuah hubungan bahkan pada beberapa orang , peristiwa putus cinta malah merekatkan hubungan dalam bentuk / komitmen yang lain dan lebih bermakna, hubungan persaudaraan yang tulus dapat tercipta di antara orang yang telah putus cinta.

Berikut ini beberapa hal atau pertanyaan-pertanyaan yang menurut saya layak untuk dijadikan materi kontemplasi bagi orang yang tengah putus cinta, dengan harapan “sang perenung” dapat menjadi lebih bijak setelah putus cinta.

Apa sih motivasi awal Anda berkomitmen dengan mantan pasangan Anda?. Apa saja sih kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri Anda dan mantan pasangan Anda?. Apa saja sumber konflik yang kerap terjadi di antara Anda berdua?. Apakah sumber tersebut berkisar pada hal-hal yang memang tidak dapat dikompromikan, atau hal-hal yang sebenarnya masih dapat dikompromikan?. Apakah Anda telah jujur dalam bersikap dan bertutur?. Sudahkah Anda mengerapkan segenap potensi Anda untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam mencapai titik maksimal yang dapat Anda raih sesuai dengan segenap potensi yang ada untuk diri Anda sendiri dan untuk pasangan Anda?. Terakhir dan terpenting adalah, sudahkah Anda tulus dalam mencintai pasangan Anda dan ingin menghantarkannya pada kualitas hidup yang baik bagi kehidupan saat ini dan kehidupan setelah dunia ini?.

Demikian semoga bermanfaat. Saya tidak ingin melihat seseorang sedih kala putus cinta, saya ingin ucapkan pada orang yang tengah putus cinta, “SELAMAT PUTUS CINTA, Anda tengah memasuki zona yang dapat membawa Anda pada tingkat kebijaksanaan yang lebih tinggi jika Anda mampu merenunginya dengan baik dan tepat”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar