Pada Jumat (26/6) waktu setempat, para petugas penyidik jenazah telah melakukan otopsi terhadap jasad Jackson di LA. Hasilnya, tidak ada pengaruh obat-obatan yang mengakibatkan Jackson menghembuskan napas terakhirnya di UCLA Medical Center pada Kamis (25/6) waktu setempat, setelah terkena serangan jantung di kediamannya di Beverly Hills, LA.
Masih pada Jumat (26/6) waktu setempat, sesudah otopsi yang dilakukan selama beberapa jam, juru bicara pihak penyidik jenazah di Los Angeles County, Craig Harvey, mengatakan kepada para wartawan bahwa para penyidik tidak menemukan bukti bahwa ada trauma eksternal atau tanda kematian tak wajar pada jasad Jackson. Meskipun demikian, Harvey mengatakan pula, penyebab kematian itu belum akan dipastikan sampai ada hasil dari sederet tes toksikologi serinci-rincinya.
“Test-tes itu diperkirakan baru akan kelar empat hingga enam minggu lagi. Pada waktu itu, begitu hasil tes-tes itu diperoleh, kami akan menutup kasus itu dan mengumumkan penyebab sesungguhnya kematian itu," ujar Harvey.
Pengacara Jackson, Brian Oxman, mengatakan bahwa ia dan paraanggota keluarga Jackson menyuarakan keprihatinan mereka mengenai konsumsi obat-obatan oleh sang megabintang sehubungan dengan rencana mendiang menggelar serentet konser lagi--di O2 Arena, London (Inggris), Juli mendatang, dalam rangka ia kembali ke karier musiknya. “Saya tahu, Michael berlatih dan bekerja sangat berat untuk tampil maksimal di London," ucap Oxman kepada stasiun televisi AS ABC lewat acara Good Morning America.
Ahli jantung yang dipercaya oleh Jackson, Deepak Chopra, mengutarakan kepada CNN, "Menurut saya, ia meninggal karena obat-obatan." Sementara itu, mantan produser Jackson, Tarak Ben Ammar, menyatakan bahwa para dokter yang ada dalam kehidupan Jackson merupakan para pelaku kejahatan. “Jelas, para penjahat dalam kasus ini adalah para dokter yang merawatnya sepanjang kariernya, yang menghancurkan wajahnya, yang memberi obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakitnya," ujar Ammar kepada radio Perancis Europe 1.
Situs selebritas TMZ.com, memberitakan pada Jumat (26/6) bahwa terhadap Jackson telah disuntikkan Demerol, obat keras penghilang rasa sakit, kira-kira satu jam sebelum Jackson tak sadar diri. (AFP/ATI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar