di malam hening
termenung...
dalam rengkuhan nista
kian larut makin menusuk
mungkinkah kan henti
dusta gantikan bijak
tuk sesali yang kelabu
saat enggan sebut namaMu
kini tersudut di pojok
tersandar di tembok rapuh
harus…harus…harus…
walau paksa tuk pilih
arah hidup yang hakiki
dalam restu Illahi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar