Saat kau menganggap sesuatu itu ada,

yang nyatanya tidak…

dan saat orang berpikir kau gila,

namun kau pikir sebaliknya…

Apa yang terjadi?

Itulah dunia ini yang penuh paradox.

Dimana dalam perspektif yang sempit

kita berusaha mencari arti.

Berangkat dari keterbatasan tersebut

diperlukan ruang yang tidak terbatas.

Ruang tersebut penuh dengan privasi

dimana semuanya mungkin terjadi.

Kenapa tidak?

Semuanya ternyata memang mungkin terjadi.

Ayo, gunakan imajinasimu…

Diantara Puisi dan Kopi

semestinya tak pantas secangkir kopi saja
kubawa dengan nampan tua
untuk menemanimu dan sebungkus rokok
yang tinggal separuh di meja

biar bosan dengan ceritamu yg dulu
namun dalam usiaku yang tergusur waktu
jejakmu tetap jadi kisah indah
dan pasti kuceritakan pula untuk anakku
yang akan menyapa dunia dari lelakiku

kubawakan juga sepiring puisi untukmu
merekalah yang menjagaku tetap tabah
karena hanya kata-kata yang setia pada kita
meski sunyi juga kadang menjadi teman bercanda

mungkin sepiring saja tak cukup bagimu
untuk lebih mengenalku sebagai anakmu
karena waktu memang tak ramah diajak bicara
aku kehilangan hari-hari bersamamu
kau kehilangan kenangan yang makin renta
seurut fajar yang dengan cepat berubah senja

sambil bersimpuh mendengar batukmu
kupegang lenganmu yang tetap kekar
dan kulihat masa kecilku ada di situ
membisu bagai puisi dan kopi
yang perlahan kau sesap dalam senyum
dengan mata yang memandang sayang
seperti saat kanak-kanakku yang tinggal bayang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar