semestinya tak pantas secangkir kopi saja
kubawa dengan nampan tua
untuk menemanimu dan sebungkus rokok
yang tinggal separuh di meja
biar bosan dengan ceritamu yg dulu
namun dalam usiaku yang tergusur waktu
jejakmu tetap jadi kisah indah
dan pasti kuceritakan pula untuk anakku
yang akan menyapa dunia dari lelakiku
kubawakan juga sepiring puisi untukmu
merekalah yang menjagaku tetap tabah
karena hanya kata-kata yang setia pada kita
meski sunyi juga kadang menjadi teman bercanda
mungkin sepiring saja tak cukup bagimu
untuk lebih mengenalku sebagai anakmu
karena waktu memang tak ramah diajak bicara
aku kehilangan hari-hari bersamamu
kau kehilangan kenangan yang makin renta
seurut fajar yang dengan cepat berubah senja
sambil bersimpuh mendengar batukmu
kupegang lenganmu yang tetap kekar
dan kulihat masa kecilku ada di situ
membisu bagai puisi dan kopi
yang perlahan kau sesap dalam senyum
dengan mata yang memandang sayang
seperti saat kanak-kanakku yang tinggal bayang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar