INILAH.COM, Jakarta - Konsumsi listrik khususnya di sistem interkoneksi Jawa-Bali diperkirakan akan mengalami penurunan lebih dari 2.000 MW selama masa liburan Tahun Baru 2009.
General Manager PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) dan Tangerang, Purnomo Willy saat penanaman 10.000 pohon mangrove di kawasan hutan lindung Angke, Kapuk, Jakarta Utara, akhir pekan lalu mengatakan, kalau pada kondisi normal, beban puncak mencapai 15.600 MW, maka tahun baru hanya 13.500 MW.
"Konsumsi listrik tahun baru sama seperti hari libur lainnya yang turun," katanya.
Dengan penurunan daya tersebut, lanjutnya, ketersediaan daya listrik selama masa tahun baru pada umumnya cenderung lebih terjamin dibandingkan hari biasanya.
Meski demikian, menurut Purnomo, PLN termasuk di wilayah Jakarta dan sekitarnya akan mewaspadai terjadinya gangguan khususnya saat detik-detik pergantian tahun. Tapi PLN juga akan menyiagakan petugasnya jika terjadi gangguan. "Kami tidak ingin pada malam pergantian tahun listriknya justru mati," tukasnya.
Menyongsong 2009, menurutnya, PLN akan menambah pelayanan kantor Gerai Listrik di sejumlah pusat keramaian.
Purnomo melanjutkan, pada 2009, PLN Disjaya menargetkan besaran susut daya (losses) sudah di bawah dua digit.
"Kalau tahun ini masih 10,01 persen, maka 'losses' 2009 ditargetkan sembilan persen," ujarnya.
Menurutnya, pihaknya akan lebih intensif membaca meteran listrik dan menertibkan pencurian listrik.
Pada 2007, tingkat losses di wilayah Disjaya dan Tangerang masih mencapai 11%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar