Saat kau menganggap sesuatu itu ada,

yang nyatanya tidak…

dan saat orang berpikir kau gila,

namun kau pikir sebaliknya…

Apa yang terjadi?

Itulah dunia ini yang penuh paradox.

Dimana dalam perspektif yang sempit

kita berusaha mencari arti.

Berangkat dari keterbatasan tersebut

diperlukan ruang yang tidak terbatas.

Ruang tersebut penuh dengan privasi

dimana semuanya mungkin terjadi.

Kenapa tidak?

Semuanya ternyata memang mungkin terjadi.

Ayo, gunakan imajinasimu…

Kapal Penyelundup Pakaian Bekas dari Malaysia Ditangkap

Kapal Layar Motor (KLM) Berkat Doa Isna bersama 9 anak buah kapal (ABK) yang mengangkut 700 bal pakaian bekas dari Johor, Malaysia, ditangkap Polisi Perairan (Polair) Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) di perairan Selat Selayar, Sulsel.

Kapal berikut barang bukti kini diamankan di dermaga Polresta Pelabuhan Makassar.

Demikian disampaikan Direktur Polair Polda Sulsel, Kombes Pol Agus Sutikno, kepada detikcom di dermaga Polresta Pelabuhan Makassar, Sulsel, Sabtu (21/2/2009).

Menurut dia, KLM Berkat Doa Isna dikejar oleh Kapal Polisi Tekukur 643 saat melintasi Selat Selayar dalam perjalanan menuju Wanci, Sulawesi Tenggara.

Nahkoda KLM, June Bluger, tidak bisa menunjukkan surat izin berlayar dan
manifest barang yang diangkut saat ditangkap polisi di sekitar 40 mil Pulau Selayar sekitar pukul 10.00 Wita pada Jumat 20 Februari 2009.

"Isi kapal semuanya berisi pakaian bekas pakai dari negeri tetangga kita, Malaysia," kata Agus.

Dikatakan dia, pemilik kapal dan nakhoda KLM Berkat Doa Isna terancam pasal 40 ayat 2 jo 110 ayat 2, UU RI tahun 1992 tentang Pelayaran dan pasal 7a ayat 2 jo pasal 102a dan 102b UU RI No 17 tahun 2006 tentang Kepabeanan.

"Penyelundup diancam hukuman kurungan penjara selama 5 sampai 20 tahun dan denda sebesar Rp 5 miliar," Agus.

Polair hingga kini masih mencari pemilik dan pihak yang terkait barang-barang haram dari negeri jiran, Malaysia. (aan/aan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar