| |
Khawatir, negara Asia lakukan langkah-langkah pencegahan |
Jepang, Hong Kong, Singapura, Malaysia dan Indonesia berencana memberlakukan pengawasan terhadap para pengunjung di negara-negara itu dari gejala flu.
Pemerintah negara Asia sedang dalam siaga satu setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kemungkinan munculnya wabah.
Asia telah berpengalaman berjuang keras melawan penyebaran penyakit menular mematikan lain dalam bentuk virus flu, jenis H5N1, yang telah menewaskan ratusan jiwa.
Sedikitnya 100 orang diduga tewas akibat wabah ini di Meksiko, dengan jumlah pasien diduga mencapai 1.614 jiwa.
Wabah juga dilaporkan muncul di AS dan Kanada, juga muncul kasus baru di Australia, Selandia Baru, Perancis, Spanyol, Brasil dan Israel.
Menurut WHO, virus flu babi bisa bermutasi dalam jenis baru yang lebih berbahaya.
Jakarta waspada
Pejabat segera mengumpulkan media massa terkait kekhawatiran penyebaran flu babi ini, di Jakarta.
Menteri Kesehatan Fadilah Supari, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, serta Menteri Perhubungan Djusman Syafei Djamal memberi penjelasan bersama terkait langkah pemerintah Indonesia mencegah virus flu babi tidak masuk Indonesia.
Menteri Kesehatan Fadilah Supari mengatakan, pemerintah menarpkan upaya pencegahan yang sama dengan upaya menangulangi penyebaran virus flu burung sebelumnya.
Upaya ini dianggap cukup layak karena tingkat jatuhnya korban akibat penyebaran virus flu babi jenis H1N1, jauh lebih rendah dari virus flu burung H5N1.
|
"Kita tidak terlalu takut, tapi harus waspada. H1N1 angka case fatality rate-nya hanya 6,1%, tapi angka case fatality rate H5N1 80-90%," kata Fadilan pada wartawan.
Fadilah juga menyatakan jenis virus H1N1 yang ada di Amerika utara terjadi umumnya pada musim gugur dan dingin. Sedangkan pada musim yang agak panas virus tidak dapat bertahan hidup.
"Apalagi di negara kita kan selalu panas terus. Dan sebelumnya disana kan juga belum menular dari manusia ke manusia karena masih ditetapkan di stage three," lanjut Fadilah.
Sementara itu sejak hari ini, pemerintah Indonesia juga memberlakukan larangan impor daging babi dari negara manapun.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie mengatakan, "Impor daging babi untuk sementara dihentikan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Sedangkan pada peternakan babi yang ada di Indonesia -itu jumlahnya hanya 9 juta ekor, itu kita adakan surveillans sehingga kita mengetahui apakan disini ada suatu penyakit. "
Untuk memantau kedatangan orang asing maupun warga Indonesia yang bepergian ke luar negeri, juga diaktifkan kembali layar pantau yang ada di 10 bandar udara dan pelabuhan besar seperti di Batam, Makassar, Jakarta dan Medan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar